Efek Manuver Trump, Negosiasi Dagang Tak Akan Diganggu Status Hukum Tarif AS
时间:2025-06-05 20:35:10 出处:娱乐阅读(143)
Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick menepis kekhawatiran bahwa ketidakpastian hukum seputar kebijakan tarif akan memengaruhi posisi tawar negaranya dalam negosiasi perdagangan, termasuk dengan Uni Eropa.
Lutnick menyatakan bahwa ketidakpastian hukum terkait tarif tidak akan memberikan keunggulan tambahan bagi negara-negara lain dalam proses negosiasi.
Baca Juga: Keluar dari Pemerintahan Trump, Elon Musk Dikabarkan Melobi Anggota Parlemen Terkait Aturan Mobil Self-Driving
"Anda tidak bisa mendengarkan komentar konyol dari orang-orang yang tak memahami konteksnya. Semua negara yang sedang bernegosiasi dengan kami paham betul kekuatan Donald Trump," ujarnya, dilansir dari Fox News, Senin (2/6).
Ia juga mengakui bahwa putusan pengadilan terkait tarif mungkin akan menyebabkan keterlambatan sekitar satu minggu, namun menegaskan bahwa proses negosiasi akan kembali berjalan normal.
“Setelah itu, semua negara akan kembali ke meja perundingan,” kata Lutnick.
Baca Juga: Trump Naikkan Tarif Baja, UE Siap Lepas Sanksi Perdagangan
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan para penasihatnya menyebut bahwa sejumlah negara telah menghubunginya sejak putusan pengadilan tersebut, dan menyatakan bahwa proses negosiasi masih terus berlangsung.
上一篇: Info Mudik 2024: Jalan Tol Trans Sumatera Dilintasi 197.440 Kendaraan
下一篇: KemenpanRB: ASN yang Lajang akan Pindah ke IKN Tahap Awal
猜你喜欢
- Diresmikan, IMAC Jadi Badan Mediasi Independen
- Seruan Terbaru Anies: Yang Berkerumun di Jalan, Kita Angkut!
- Besok Bebas, Ini Pesan Ahok
- FOTO: Festival di Lopburi Thailand, Kala Monyet
- Bahlil Lapor Prabowo Soal Tambang Raja Ampat, Operasional GAG Langsung Dihentikan
- Sistem Alih Daya Dinilai Mirip Perbudakan Modern, Buruh Soroti Penyimpangan UU Cipta Kerja
- 5 Penyebab Nasi Cepat Kuning di Rice Cooker
- Resmi! PN Jakarta Pusat Tolak Permohonan PKPU terhadap Hutama Karya (PTHK)
- Harga Emas Naik Lagi, Didorong Melemahnya Dolar hingga Data Ekonomi AS