Wall Street Menguat, Saham Teknologi Dorong Optimisme di Tengah Ketegangan Timur Tengah
Bursa Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada Kamis (12/6). Ia terdorong oleh lonjakan saham perusahaan-perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mengimbangi kekhawatiran terkait ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Dilansir dari Reuters, Jumat (13/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat (AS):
- Indeks S&P 500 (SPX): Naik 0,38% ke 6.045,26.
- Nasdaq Composite (IXIC): Menguat 0,24% menjadi 19.662,49,
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Bertambah 0,24% ke 42.967,62.
Sorotan utama pasar tertuju pada saham Oracle, yang mencatatkan rekor tertinggi setelah menaikkan proyeksi pertumbuhan pendapatan tahunan. Kinerja positif ini didorong oleh lonjakan permintaan terhadap layanan berbasis AI dari unit cloud computing milik perusahaan.
“Oracle adalah bagian penting dalam peta belanja modal AI dan kebutuhan komputasi tinggi yang terus tumbuh seiring revolusi AI,” ujar Kepala Strategi Pasar B. Riley Wealth, Art Hogan.
Lonjakan harga saham Oracle turut mendorong penguatan saham raksasa teknologi lainnya seperti Microsoft, Nvidia, dan Broadcom.
“Ketika arah angin berembus ke sana, pemain besar seperti Microsoft dan Nvidia pasti ikut terdorong," ungkap Hogan.
Namun, pasar global tetap dibayangi oleh ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa personel AS dipindahkan dari kawasan tersebut karena dinilai berbahaya. Ia juga menegaskan bahwa AS tidak akan membiarkan Iran mengembangkan senjata nuklir.
Sementara itu, rilis data ekonomi terbaru memberikan sinyal pelemahan pada inflasi dan pasar tenaga kerja. Indeks Harga Produsen (PPI) dan klaim pengangguran awal yang lebih lemah dari perkiraan membantu meredam kekhawatiran akan tekanan harga akibat tarif, serta memperkuat harapan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga.
Para pelaku pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan minggu depan, namun peluang pemangkasan pada bulan-bulan berikutnya semakin besar.
Baca Juga: Market Nampak Stagnan, Trump Jadi Penyebab Investor Kripto dan Saham Waspada
Selain itu, ekspektasi juga menguat bahwa Trump akan menyelesaikan sejumlah kesepakatan dagang dengan berbagai negara dalam beberapa pekan ke depan, meredakan kekhawatiran investor akan potensi perang dagang yang berkepanjangan.
(责任编辑:娱乐)
- Jadi Pemicu Ketidakpuasan, Prabowo Didorong Soroti Masalah Pengangguran dan Harga Pangan
- Jamkrindo Salurkan 70 Hewan Kurban di Idul Adha 1446 H, Perkuat Kepedulian Sosial
- Ahok Ibaratkan Dirinya Mirip Ikan di Film 'Finding Nemo'
- Menteri ESDM Bahlil Tinjau Pulau Gag, Warga Minta Operasional PT GAG Nikel Dilanjutkan
- Tahun Ini Harga Bitcoin Diprediksi Naik Tajam, Bakal Capai Target US$200.000
- Jamkrindo Salurkan 70 Hewan Kurban di Idul Adha 1446 H, Perkuat Kepedulian Sosial
- AHY Angkat Bicara soal #KaburAjaDulu: Indonesia Harus Jadi Rumah yang Nyaman
- Viral di TikTok, Turis Inggris Kapok dan Benci Liburan ke Bali
- Temui Surya Paloh, Bamsoet Bahas Rencana Amandemen UUD 1945
- Menag Ingatkan Pejabat Jangan Mudik Pakai Mobil Dinas, Singgung Korupsi, Taubat, dan Neraka
- Mulai Tahun 2026, Jalur Prestasi SPMB Tak Pakai Lagi Nilai Rapor: Diganti TKA
- Kasus Korupsi Pertamina, Ekonom: Pengawasan Lemah
- Trump Kembali Picu Ketidakjelasan, Bursa Eropa Jatuh Empat Hari Beruntun
- Ini Cara Cek Nomor Pendaftaran SNBP 2025 untuk Lihat Hasil Pengumuman, Jangan sampai Salah!
- Luncurkan Buku ke
- Cieee Anak UI! 2.160 Camaba Lolos Masuk Universitas Indonesia Jalur SNBP 2025
- Setnov: Manfaatkan Masa Tenang Pilkada DKI dengan Bijak
- Permintaan Menurun, Kemenperin Ungkap Industri Kayu Masih Anjlok
- Soal Pertemuan Prabowo dan Cak Imin, PKB Sebut Hanya Kasih Undangan Muktamar
- Penyebab Kaki Ngilu di Malam Hari, Bisa Jadi Masalah Serius