Bursa Eropa Ditutup Flat, Investor Dibayangi Lesunya Ekonomi dan Kekhawatiran Tarif AS
时间:2025-06-05 21:19:51 出处:焦点阅读(143)
Bursa Saham Eropa hampir tak bergerak dalam perdagangan di Selasa (3/6). Indeks Stoxx 600, berakhir datar di level 548,42. Pergerakan tipis ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap kombinasi data ekonomi yang melemah dan ketidakpastian global akibat perang dagang.
Dilansir dari Reuters, Rabu (4/6), inflasi yang melandai dalam kawasan euro memperkuat ekspektasi bahwa akan segera ada pelonggaran moneter lebih lanjut, mengingat inflasi saat ini sudah berada di bawah target dari Bank Sentral Eropa (ECB).
Baca Juga: Uni Eropa Akan Desak Trump Minggu Ini: Hapus Tarif Impor atau Hadapi Balasan Tegas
ECB diketahui telah tujuh kali memangkas suku bunga sejak tahun lalu. Pasar uang kini sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang akan membawa suku bunga kawasan ini ke level 2% di Kamis.
"Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan harga pada Mei mengurangi tekanan terhadap mandat ganda bank sentral, dan memperkuat keyakinan pasar akan penurunan suku bunga lanjutan," ujar Analis Senior di Capital.com, Daniela Hathorn.
Dari Belanda, imbal hasil obligasi 10 tahun sempat menyentuh level tertinggi sesi di 2,745%. Hal ini dipicu oleh langkah mengejutkan dari pemimpin sayap kanan ekstrem yang menarik partainya dari koalisi pemerintahan memicu kekhawatiran akan pemilu dadakan.
Adapun Indeks Acuan Swiss (SSMI) justru naik 0,3%. Hal ini didorong oleh data inflasi yang jatuh ke wilayah negatif di Mei. Ia mencatatkan deflasi konsumen pertama dalam lebih dari empat tahun.
Sementara itu, bayang-bayang ketegangan perdagangan global tetap membebani pasar. Tarif kembali menuai polemik hukum setelah pemerintah mengajukan banding untuk menunda putusan pengadilan kedua yang menolak tarif tertentu, memperdalam ketidakpastian implementasi kebijakan tersebut.
Baca Juga: Dari Emas ke Bank Sampah, Pegadaian Gerakkan Ekonomi Akar Rumput
Laporan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) turut memperburuk sentimen. OECD memangkas proyeksi pertumbuhan global, khususnya menggarisbawahi beban ekonomi tidak proporsional yang ditimbulkan oleh perang dagang terhadap ekonomi AS.
上一篇: Ibu di Indramayu Lahirkan Bayi Kembar Lima, Ini Penyebab dan Risikonya
下一篇: Harga Minyak Turun Akibat Lonjakan Stok Bensin dan Solar di AS
猜你喜欢
- Ruang Gelap Koleksi Couture 'Reveuse Bourgeoisie' Charles de Vilmorin
- Tips Aman Berpuasa Bagi Penderita Jantung: Atur Makan, Hindari Stres
- FOTO: Salinan Al
- Tips Agar Perjalanan Tetap Lancar, Mudik Aman Tanpa Beser
- Ini 7 Makanan Mengandung Kalsium Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- Jreng! Firli Bahuri Dicekal Usai Tersangka Dugaan Pemerasan
- 7 Rekomendasi Camilan Sehat, Bekal Perjalanan Mudik
- VIDEO: Bulan Ramadan Usai, Jangan Lupa Beristikamah
- Minum Air Hangat Bisa Menghancurkan Lemak Perut, Benarkah?